Wednesday, January 20, 2010

“Nokia E71 the BlackBerry Killer”

Mungkin anda pernah mendengar tentang istilah “Nokia E71 the BlackBerry Killer”, Sebagai pengguna E71 dan juga pernah mencicipi BlackBerry memang terasa sekali, dengan harga yang lumayan tidak bikin kantong bolong fitur yang diberikan terasa sangatlah lengkap.

Sebagian dari anda terutama pencinta produk keluaran RIM pasti akan berteriak dengan lantang bahwa BlackBerry tetaplah yang terbaik. Tetapi Penulis akan mencoba memberikan gambaran apa yang bisa anda dapatkan dari E71.



Mari kita lihat satu demi satu

1. Design

Sampai saat ini tidak ada produk BlackBerry yang bisa menyaingi keindahan E71, bahkan menurut pendapat saya pribadi BB Bold pun masih kalah indah dari produk nokia yang satu ini. Pantas kalau banyak orang yang mengatakan E71 adalah masterpiece nya Nokia untuk saat ini.

2. Fitur

Apabila anda membandingkan fitur E71 dengan BB sepertinya akan sedikit bingung BB yang mana yang harus dibandingkan dengan E71. Ketika anda membandingkan dengan BB Bold, yang harganya dua kali lebih mahal (atau lebih) dari E71, Fitur yang disuguhkan oleh E71 masih memiliki kelebihan apalagi dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya yang bahkan belum support 3G.

Berikut ini adalah Fitur E71 yang mampu mengalahkan BB Bold.

Dimensi E71 yang lebih kecil dari BB (114 x 57 x 10 mm)
Kedalaman warna yang 16juta warna berbanding 65k milih BB Bold.
Memiliki dukungan HSCSD
Masih support InfraRed
3.15MP Kamera (BB Bold hanya 2MP)
Memiliki FM Radio
Batre yang hampir dua kali lebih tangguh dari milik nya BB Bold.

Dan berikut ini Fitur yang E71 masih kalah dibanding BB Bold.

Track Ball (membuat navigasi lebih mudah walaupun 5 way navigation key milik E71 tidak bisa dibilang susah juga)
Processor E71 hanya ARM 11 369Mhz sementara BB Bold sudah 624Mhz. Tetapi untuk ukuran Smart Phone, E71 sudah termasuk sangat cepat bahkan lebih cepat dari sodara tua nya E90.
3. Aplikasi

Aplikasi dan OS tentu menjadi pertimbangan utama dalam memilih gadget disini BlackBerry dengan BB Connect nya sudah pasti menjadi nilai lebih yang sangat besar untuk produk keluaran RIM.

E71 memang sangat disayangkan tidak lagi support BB Connect tidak seperti sodara nya yang lain tetapi kekurangan ini terasa menjadi berkah karena ternyata ada banyak aplikasi gratisan yang mampu memberikan solusi Push Mail secanggih milik BlackBerry. Belum lagi Nokia juga sedang mengembangkan Push mail versi mereka yang saat ini masih dalam tahap Beta.

Paket BlackBerry Connect yang ditawarkan oleh operator di Indonesia masih cukup mahal ada dikisaran Rp 150.000 / Bulan sementara apabila anda menggunakan E71 + Seven (Aplikasi push mail gratisan) + Flash Unlimited Basic anda hanya perlu membayar Rp 125.000 / Bulan dengan kemampuan yang hampir sama dengan yang dimiliki oleh BlackBerry.

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh E71 + Symbian OS yang tidak (belum) dimiliki oleh BlackBerry sampai saat ini adalah dukungan aplikasi yang super banyak.

Ribuan aplikasi Symbian gratisan, berbayar dan bajakan bisa anda dapatkan dengan mudah di internet. Benar-benar Surga bagi orang iseng seperti saya yang selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.

Sekali beli E71 anda akan mendapatkan Music Player dengan suara yang tidak kalah dengan Ipod, Game yang sudah memiliki kwalitas grafis menarik dan Aplikasi Office yang mampu membuat anda serasa membawa komputer kecil.

Jadi untuk Penulis tentu saja E71 layak menjadi sang BlackBerry Killer.. ^^

Perbandingan 3 Motor Matic:Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin

Penulis ingin beralih ke motor matic, karena keadaan jalanan yang selalu macet setiap hari, dikarenakan pengguna kendaraan motor yang semakin banyak.. karna itu penulis mencoba membandingkan antara 3 motor ini, yaitu Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin, sekilas memang memiliki teknologi yang sama. Tapi, apakah penulis akan mengambil salah satunya tanpa pertimbangan. Ada baiknya penulis mencermati beberapa ulasan perbandingan antara ketiganya berikut ini :

1. Yamaha Mio

Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia. Bagaimana tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak share penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Kalaupun ada yang kurang dari sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku manual ''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport. Selain itu, penyakit bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang.
Dari sisi mesin, Mio tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus'' oleh bengkel.

2. Honda Vario

Yang satu ini sangat-sangat diwaspadai oleh Yamaha. Maklum, Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini.
Dari sisi mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX? Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di MX. Waspada.
Diprediksikan nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar. Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR, Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi.
Dari sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga label harga berapa pun asal ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.

3. Suzuki Spin

Dibanding kedua kompetitornya, keunggulan Spin cuma satu, kapasitas paling besar 125 cc. Lainnya tergolong biasa saja. Bentuknya juga lebih condong ke Mio. Dengan kapasitas 110 cc saja matik sudah terasa boros bila dibanding bebek, bagaimana bila 125 cc? Ini bisa jadi kelemahan sekaligus keuntungan Spin. Penggila kecepatan, tentu akan memilih Spin yang memiliki kapasitas terbesar.
Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun free service dan ganti oli. Ini sangat menguntungkan di masa sulit seperti ini. Belum lagi soal servis dan garansi, Suzuki yang paling andal dari dulu. Berani sekali dan jadi pelopor di antara kompetitor lainnya. Jadi jika konsumen membeli Spin, tidak usah pusing memikirkan servisnya. Apalagi teknologi mesin Step masih sebelas dua belas dengan Shogun 125 series/Arashi seperti layaknya Mio dengan Vega series/Jupiter series. Tidak menggunakan radiator. Simpel.

Melihat sisi kelebihan (Kekuatan) dan Kekurangan (Kelemahan) yang dimiliki diantara ketiga jenis motor matic ini, Penulis tetap memilih Honda Vario karena memiliki body yang cocok untuk penulis yang memiliki tubuh yang besar dan tinggi, dan Penulis sudah terlalu menaruh kepercayaan yang besar kepada Honda, Service yang mudah dan tidak terlalu mahal, dan juga kenyamanan dalam mengendarai motor Honda serta kekuatan dari body Honda yang lebih kuat dibandingkan dengan motor jenis lain.. ^^